MALANG - Sebanyak 221 mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Gelombang 2 Kemendikbudristek Tahun 2023 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengikuti orientasi akademik kemarin (5/12).
Sebelum mengikuti pembelajaran di kelas, para mahasiswa diberi arahan langsung Rektor UMM Prof Dr Fauzan MPd. Orientasi yang berlangsung hingga hari ini (6/12) fokus pada pemberian materi seperti etika profesi pendidikan, model pembelajaran inovatif, hingga platform belajar PPG Prajabatan 2023 melalui LMS.
Prof Fauzan menyebutkan PPG tidak cukup dimaknai sebagai ritual yang administratif. Tetapi juga harus dimaknai sebagai cara menanamkan nilai etik dan moral. Sehingga ketika memulai tugas sebagai guru sudah tertanam bahwa mereka memiliki tanggung jawab untuk mengantarkan anak-anak bangsa menuju peradaban yang lebih baik. Itu karena menurutnya saat ini Indonesia surplus perilaku verbal yang tidak produktif. Sedangkan pada satu sisi bangsa ini juga tengah menyambut era bonus demografi dan Indonesia emas.
”Guru jadi salah satu elemen atau kelompok profesi yang memiliki tanggung jawab moral yang tinggi,” tuturnya.
Ia menambahkan Indonesia emas bukan sekadar jumlah tahun. Namun terdapat cita-cita yang sangat fundamental untuk dicapai. Yakni mewujudkan peradaban bangsa yang tinggi. Peran guru dalam mendidik anak-anak menurut Prof Fauzan jadi kunci. Sehingga tentu saja, imbuh Fauzan, guru tidak hanya bekerja pada ranah teknis tetapi juga memiliki tanggung jawab sebagai contoh penerapan pembelajaran ke murid.
Fauzan berpesan kepada para mahasiswa PPG tersebut untuk pandai beradaptasi dengan lingkungan. ”Guru harus bisa menguasai lingkungan, bukan lingkungan yang menguasainya,” kata dia.
Sementara itu, Dekan FKIP UMM Dr Trisakti Handayani MM dalam sambutannya menyebut sebanyak 221 mahasiswa tersebut juga merupakan angkatan pertama PPG Prajabatan Tahun 2023/2024. ”PPG merupakan program untuk mencetak generasi baru guru-guru di Indonesia,” ucap dia.
Generasi yang siap menjadi pemain di era global dengan penggunaan teknologi yang andal serta dapat mewujudkan merdeka belajar. PPG menurutnya dilakukan berdasarkan kebutuhan guru di Indonesia.
Lulusan PPG memiliki kepastian untuk direkrut menjadi guru. Para mahasiswa tersebut nantinya akan melaksanakan pembelajaran selama 2 semester dengan 12 mata kuliah yang terdiri dari mata kuliah efektif hingga selektif. Dengan bobot 38 SKS, 14 SKS di antaranya merupakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Sehingga sejak semester pertama mahasiswa sudah turun ke sekolah.
”Sehingga mahasiswa bisa secara langsung melakukan observasi praktik pendidikan sekaligus melakukan analisis permasalahan serta memberikan alternatif solusi dalam melaksanakan pembelajaran,” terangnya.
Dengan begitu mahasiswa diharapkan mendapatkan pengalaman nyata dan menghayati praktik pendidikan di sekolah. Penulis: Tim Publikasi Universitas Muhammadiyah Malang Editor: Shintia Ira Claudia/Anyes Sedayu P