Jakarta,
Kemendikbudristek – Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Program
Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan membuka kesempatan bagi generasi muda
Indonesia untuk menjadi bagian dari transformasi (perubahan) pendidikan di
negeri ini dengan menjadi tenaga pendidik. Pernyataan ini disampaikan oleh
Direktur PPG, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK),
Temu Ismail dalam agenda SAPA GTK episode ke- 14 di Youtube Dirjen GTK
Kemendikbud RI, Senin (19/6/2013).
“PPG Prajabatan
ini adalah upaya kita bersama mempersiapkan generasi baru guru Indonesia yang
memiliki panggilan hati untuk menjadi guru profesional, yakni guru sebagai
teladan dalam menjalankan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
dan mengembangkan lingkungan belajar untuk mewujudkan profil pelajar
Pancasila,” lanjutnya.
Pernyataan tersebut
diperkuat oleh Yulia Gita Fany selaku Subkoordinator Implementasi PPG
Prajabatan, yang menyatakan bahwa visi PPG Prajabatan adalah menciptakan
keseimbangan kebutuhan dan pemenuhan guru secara kuantitas dan kualitas.
“Setiap tahun
angka guru pensiun cukup banyak, kekosongan karena pensiun ini ingin kami
gantikan dengan guru generasi baru PPG Prajabatan, dengan harapan langkah ini
akan membawa perubahan dan membuat ekosistem pendidikan yang lebih baik,”
tuturnya.
Pada SAPA GTK yang
bertajuk “Bangga dan Bahagia Menjadi Guru” ini, turut hadir dua orang guru
inovatif yang menceritakan pengalaman berharga mereka. Pertama adalah Rizqy
Rahmat Hani, guru kreatif Kampus Pemimpin Merdeka dan Ifan Rivaldo, mahasiswa
PPG Prajabatan Universitas Negeri Padang.
Rizqy menyampaikan
bahwa awalnya ia tidak berminat menjadi guru. Namun, pada akhirnya ia sangat
mencintai profesi guru ketika ia berhasil membuat muridnya bisa tumbuh menjadi
lebih baik, dari anak yang sangat takut bicara menjadi anak yang percaya
diri.
Sebagai guru
kreatif, ia menekankan perihal pentingnya melakukan refleksi. Baginya, setiap
guru harus melakukan refleksi. Karena dengan refleksi, seorang guru dapat
mengembangkan dirinya dan tidak sebatas mengulang hal yang sama setiap tahun. Dalam kesempatan
yang sama, ia turut mengapresiasi adanya praktik refleksi dalam PPG Prajabatan.
“Beruntunglah bagi calon guru yang ikut PPG karena sudah terbiasa ikut
refleksi,” ungkapnya.
Sementara itu,
Ifan mengatakan bahwa pendidikan profesi guru ini telah mengubah cara
pandangnya terhadap peserta didik. Sebagai mahasiswa PPG Prajabatan, ia
mendapatkan pengetahuan, kompetensi, dan pengalaman baru untuk memperlakukan
setiap murid secara berbeda dan istimewa, seperti berbagai tumbuhan yang punya
kekhasan dan perawatan yang berbeda.
“Ilmu terus berkembang
dan oleh karena itu guru harus terus belajar. Meskipun sebelumnya saya sudah
lulus S2, saya tetap ingin mengikuti PPG Prajabatan. Di PPG Prajabatan saya
mendapatkan ilmu dan pengalaman yang mengubah hal esensial dalam diri saya. Tak
akan habis-habis rasanya kalau bercerita manfaat PPG Prajabatan,” pungkasnya.- (Penulis:
Heru Comms GTK/Editor: Denty A.)