Manfaat Tekhnologi Digital Terhadap Motivasi Belajar Peserta
Didik
Oleh: Lukman Hakim, S.Sos, MM.
Fungsional PTP ahli Madya, Direktorat PPG
email : lukmanhakim92@dikbud.belajar.id
Teknologi
digital tumbuh semakin signifikan di abad 21 dan memotivasi siswa untuk belajar
dan berinovasi. Pemanfaatan teknologi digital secara efektif mempercepat
pencarian informasi, meningkatkan kecakapan hidup sebagai modal kerja, dan
memudahkan guru dalam membuat RPP. Dalam rangka membangun kurikulum baru dan
sistem online serta memajukan pendidikan menuju Indonesia Kreatif 2045,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah membuktikan
bahwa teknologi digital harus diterapkan dalam bidang pendidikan saat ini.
Untuk mencapai kesesuaian ide dengan kemampuan siswa dan keahlian pendidik dan
tenaga kependidikan dilakukan penyesuaian.[1]
Bagaimana
Indonesia sebagai negara berkembang dapat memanfaatkan teknologi digital
seperti internet melalui warnet dan handphone dengan berbagai fitur seperti bloog,
email, dan lain sebagainya. Semua aktivitas manusia dapat dipermudah dengan
adanya teknologi digital, dan siapapun dapat mengakses berbagai macam
informasi, termasuk informasi tentang pendidikan.
Teknologi Digital
Secara
harfiah, kata "teknologi" berasal dari frase Perancis "La
Teknique", yang mengacu pada ide yang dikembangkan dalam upaya memproses
realisasi rasional. Di sini, pemahaman rasional adalah prosedur yang dapat
diterapkan berulang kali atau sering. Teknologi merupakan adaptasi dari
teknologi alami yang dibuat oleh manusia, yang kemudian ditransformasikan
menjadi media sesuai dengan kebutuhan spesifiknya.[2]
Teknologi
digital adalah teknologi yang dikelola melalui sistem komputerisasi; sistem
didasarkan pada bentuk informasi berupa nilai numerik 0 dan 1 yang menunjukkan
tombol on dan off. Dalam hal menghubungkan ke media sebagai pembawa pesan,
teknologi digital juga dapat disebut sebagai teknologi nirkabel karena
menggunakan sinyal. Keuntungan menggunakan sinyal digital dibandingkan sinyal
analog adalah dapat bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya.
Teknologi
digital merupakan sarana penyampaian yang efektif dari perspektif komunikasi;
komunikasi menjadi lebih dinamis tanpa dibatasi oleh waktu dan geografi.
Komunikasi yang dilakukan melalui perantara internet adalah contoh yang baik
tentang bagaimana teknologi digital telah meningkatkan interaksi sosial.
Berbagai program online menawarkan obrolan video dan alat komunikasi dua arah
lainnya. Namun pada hakikatnya, komunikasi berbasis teknologi digital
menghasilkan penyampaian analog atau hasil yang diterima. Perlu disebutkan
bahwa meskipun teknologi digital berfungsi sebagai saluran untuk
mentransmisikan informasi tertulis dan visual melalui gelombang sinyal, hasil
yang akhirnya diterima oleh penerima adalah analog karena dapat dirasakan oleh
panca indera kita.
Manfaat Tehnologi Digital Terhadap Motivasi Belajar Peserta
Didik
Teknologi
digital dapat digunakan untuk mengubah perilaku manusia, termasuk perilaku
siswa dan pendidik, dan untuk mengidentifikasi, mengumpulkan, merekam,
memproses, dan mendistribusikan ulang bahan ajar yang diperlukan. Ketika bahan
ajar dipadukan dengan teknologi digital, proses pembelajaran dapat dibuat lebih
menarik dan memotivasi. Hal ini dikarenakan kombinasi bahan ajar dapat lebih
artistik dan menarik karena menggabungkan gambar, audio, video, dan animasi,
yang dapat mempengaruhi perubahan perilaku belajar dan membantu anak belajar
lebih efektif.
Mulai
tahun 1980-an, menjadi jelas bahwa siswa di abad ke-21—juga dikenal sebagai
abad teknologi modern—sangat canggih berkat semua kemampuan yang mereka miliki.
“Sebut saja apa saja dari penggunaan komputer hingga penggunaan teknologi
komunikasi seperti telepon seluler, dan sekarang telah menyebar ke lokasi
terpencil di mana kita menggunakannya. Di satu sisi, kemajuan teknologi ini
membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih efektif, dan
efisien; di sisi lain, bagi sumber daya manusia yang tidak mampu menangani
teknologi digital secara tepat dan benar, perubahan hidup menjadi ganjil dan
tidak menyenangkan.
Tak
heran jika kejahatan seperti penculikan anak, penipuan, terorisme, atau
pembunuhan semakin merajalela karena seolah-olah manusia tidak lagi memiliki
rahasia dalam hidupnya untuk dibagikan dan dinikmati oleh banyak orang, seperti
yang terjadi misalnya dengan munculnya "Medsos". “Proses pembelajaran
harus terhindar dari efek negatif teknologi, perlunya pengawasan dan arahan
orang tua dan guru kepada siswa agar dapat memaksimalkan efek baik dari
pertumbuhan teknologi digital.
Gambar 1.
Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Pembelajaran di Kelas
Guru
dan siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran akan didorong untuk
menggunakan sistem teknologi digital jika diyakini akan bermanfaat bagi mereka.
Kegiatan pembelajaran dan kemajuan teknologi digital tidak dapat dipisahkan,
meskipun hal ini dapat berdampak positif maupun merugikan. Bagi siswa untuk
mendapatkan keuntungan dari kemajuan teknologi digital, kegiatan berpikir
positif diperlukan.
Dorongan
ini merupakan hasil dari kesadaran seseorang akan pentingnya terus belajar
untuk tumbuh sebagai pribadi dan membuat rencana untuk masa depan. Menurut
Maflikhah, pemanfaatan teknologi digital untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
meningkatkan keyakinan bahwa pengguna teknologi tersebut dapat memberikan
kontribusi positif bagi pengguna atau siswa. Kondisi yang memfasilitasi dapat
dianggap sebagai salah satu elemen yang mempengaruhi seberapa baik sistem
informasi dan teknologi digital digunakan dalam konteks ini.
Mahasiswa
merupakan representasi kader yang akan melanjutkan perjuangan 10 sampai 20
tahun mendatang; mereka yang saat ini duduk di bangku sekolah dasar akan
menjadi orang dewasa dalam 20 tahun yang telah berasimilasi dengan masyarakat
dan dapat memberikan wawasan tentang kualitas negara kita di mata dunia luar.
Ini akan menjadi pedoman bagaimana menemukan dan mendapatkan bayangan kader
masa depan negara untuk siswa di SMP, SMA, dan perguruan tinggi juga. Menjadi
tanggung jawab orang tua, lembaga pendidikan, dan pendidik untuk mempersiapkan
siswa menghadapi dan menggunakan teknologi digital secara positif. Mahasiswa
akan terinspirasi untuk mengemban tanggung jawab sebagai mahasiswa jika
revolusi digital dapat dimanfaatkan secara positif. Sehingga motivasi dapat
memberikan energi, usaha secara berkelanjutan dan dapat membantu pencapaian
tujuan.
Gambar 1. Pemanfaatan Teknologi Digital dalam
Pembelajaran Mandiri
Teknologi
digital modern telah membenamkan individu dalam dunia maya yang revolusioner di
mana komunikasi dan pengumpulan informasi dianggap lebih sederhana, lebih
terjangkau, praktis, dan dinamis karena semuanya dilakukan secara online. Bagi
sebagian kalangan, internet saat ini menjadi solusi. Hal ini juga membantu
semangat siswa untuk belajar di komunitas pendidikan. Tanpa adanya keinginan,
cita-cita, atau terwujudnya manfaat belajar bagi diri sendiri, maka motivasi
belajar tidak dapat terbentuk.
Agar
kita atau siapapun yang ingin termotivasi untuk belajar bisa mencapainya,
diperlukan pengkondisian khusus. Pedoman untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa. Selain itu, carilah komunitas atau individu yang memiliki kebiasaan
belajar yang efektif. Orang-orang yang telah menyelesaikan atau sedang menempuh
pendidikan tinggi harus ditanyai tentang pengalaman mereka di berbagai bidang.
Ciri-ciri orang sukses akan mencemari kita karena, seperti kata pepatah,
"tidak bisa, tidak akan menang".
Sejalan
dengan itu, beberapa ahli pendapat telah diidentifikasi, termasuk Abdul Kadir
(2014), yang menegaskan bahwa teknologi informasi secara umum memiliki
ciri-ciri yang menonjol sebagai berikut:
1.
Teknologi informasi yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Dalam
situasi ini, teknologi informasi melakukan penyesuaian otomatis berdasarkan
tugas atau proses apa pun.
2.
Teknologi informasi meningkatkan potensi manusia dengan menyediakan informasi
yang relevan dengan tugas atau proses apa pun.
3.
Teknologi informasi berguna dalam mengatur ulang proses yang berkaitan dengan
perubahan umum pada tugas atau proses.[3]
Keistimewaan
teori dan temuan penelitian yang dibahas di atas cukup banyak menunjukkan
keunggulan teknologi digital bagi aktivitas manusia di segala bidang kehidupan,
termasuk bidang pendidikan. Untuk kepentingan guru dan siswa, pendidikan akan
menjadi lebih sederhana, lebih bermanfaat, efisien, dan efektif. Cara pemimpin
pendidikan mendorong siswa untuk menggunakan teknologi digital dalam proses
pembelajaran akan menentukan bagaimana proses penyampaian pendidikan berkembang
dan bagaimana revolusi teknologi digital berdampak.
Teknologi
digital telah diadopsi oleh banyak lembaga pendidikan untuk membantu berbagai
kegiatan atau prosedur pendidikan. Hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan yang
cepat dan mudah diakses, diproses, disimpan, dan dikirim kembali berdampak baik
pada bahan ajar. Paling tidak, ada interaksi timbal balik antara pendidikan dan
proses belajar siswa.
Selain
itu, penggunaan teknologi informasi telah menjadi masalah yang mendesak karena
adopsi TI yang semakin meningkat di tempat kerja. Fishbein dan Ajzen's Theory
of Reasoned Action (1975), yang menyatakan bahwa perilaku seseorang adalah
perkiraan intensitas dan tindakan seseorang akan menggunakan teknologi
informasi jika bermanfaat dan meningkatkan kinerjanya dan seharusnya, dikutip
untuk mendukung analisis keunggulan teknologi digital. Menurut Ficher (1996
dalam Silvia, 2001), pengguna teknologi informasi baru dapat merasakan manfaat
dari teknologi tersebut jika mereka “sadar” akan manfaat tersebut. Selain itu,
penggunaan teknologi informasi telah menjadi masalah mendesak karena
perkembangannya yang cepat di tempat kerja.[4]
Temuan
dari perdebatan sebelumnya meyakinkan kita bahwa penggunaan internet secara
signifikan mempengaruhi motivasi belajar siswa. Berdasarkan temuan analisis di
atas, semakin meyakinkan bahwa pemanfaatan teknologi digital sebagai sarana
pembelajaran berdampak baik terhadap pembentukan motivasi belajar siswa, dengan
tujuan memaksimalkan prestasi belajar siswa. Penggunaan teknologi informasi
telah secara signifikan mengubah cara pendidik dan siswa berperilaku. Saat ini,
penyelenggaraan pendidikan mulai mengandalkan sistem teknologi digital, baik
siswa sedang belajar di kelas, menyelesaikan tugas, maupun mengikuti ujian
akhir. Dengan
demikian, keunggulan sistem teknologi digital ini dan efek langsung pada
pengguna tertentu akan meningkatkan dorongan peserta didik untuk belajar. Di
zaman sekarang ini, sebagai bangsa yang sedang bangkit yang harus mengikuti
arus globalisasi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi digital dikaitkan
dengan sistem pendidikan Indonesia.
Terobosan teknologi ini akan berdampak signifikan pada semua aspek kehidupan, mulai dari aktivitas terkait pekerjaan, hiburan, religi, hingga pendidikan. Bidang pendidikan sangat diuntungkan dengan kemajuan teknologi, baik dari segi bagaimana guru dapat menyampaikan pelajaran kepada siswa maupun bagaimana siswa dapat memahami isinya. Sumber belajar digital saat ini diwajibkan di sekolah-sekolah tertentu untuk semua siswa.
[1]H.M.
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Penerbit Grapindo, Jakarta, tahun 2001, 23.
[2]Kuntari
Eri Murti, Artikel Kurikulum pendidikan 2013.
[3]Ibid.
https// repository.unpas.ac.id (diakses 20 September 2017).
[4]http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/akutansi/article/view/15922
(diakses Pada 25 September 2017 Jam 10.30 WITA)