Sebagai upaya untuk menyamakan persepsi terkait arah kebijakan PPG dan memperkuat koordinasi lintas unit utama Kemendikbudristek terkait penyelenggaraan PPG. Maka Ditjen GTK mengadakan rapat koordinasi pada Jum’at, 21 April 2022. Pada forum tersebut dihadiri oleh Dirjen GTK (Iwan Syahril), Dirjen Pendidikan Vokasi (Wikan Sakarinto), Plt Direktur PPG (Temu Ismail), Direktur Kelembagaan Ditjen Dikti (Lukman), Direktur SMK (Wardani), dan Sesditjen GTK (Nunuk Suryani).
Iwan Syahril, selaku Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menjelaskan bahwa ada ketimpangan dalam angka kebutuhan guru dan angka guru pensiun. Visi pengembangan LPTK dalam membentuk ekosistem pendidikan guru yang self-sustaining di masing-masing provinsi yang mampu memenuhi supply dan demand kebutuhan guru secara kuantitas dan kualitas dan secara berkelanjutan. PPG Prajabatan dilakukan berdasarkan kebutuhan guru, guru baru adalah lulusan Pendidikan Profesi Guru. Mata kuliah pada program PPG Prajabatan terdiri dari mata kuliah inti, mata kuliah selektif dan mata kuliah elektif.
Iwan Syahril mengatakan bahwa “Seperti apa yang dikatakan Mas Menteri, bahwa PPG Prajabatan ini harus dijadikan game changer. Sehingga bukan hanya menjadi penyelesaian kebutuhan guru secara kuantitas, melainkan juga secara kualitas”.
Dirjen Pendidikan Vokasi (Diksi), Wikan Sakarinto mengatakan bahwa “Kami menyambut baik terkait strategi dan rencana dari Ditjen GTK, kami menyadari seluruh program unggulan dari Ditjen Diksi seperti SMK Pusat Unggulan, Project Based Learning, Kurikulum Merdeka Belajar, Teaching Factory dan pendampingan pemda merupakan imbas kesuksesan dari program Ditjen GTK, sehingga perlunya kita koordinasi lebih intens agar seluruh strategi berjalan dengan baik”.