Pimpinan di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam dua bulan ini (Juni-Juli 2022) melakukan kunjungan kerja ke 18 titik kabupaten/kota di Indonesia dalam rangka sosialisasi Permendikbud No. 40 Tahun 2021. Kunjungan ini sekaligus untuk memperkuat komitmen antara Kemdikbudristek dan Pemerintahan Daerah (Pemda) setempat untuk mendukung Guru Penggerak sebagai Pemimpin Pembelajaran yakni Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Instruktur Pelatihan Guru.
Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru, Temu Ismail, S.Pd., M.Si., yang melakukan kunjungan Kabupaten Lombok Tengah pada Kamis (2/6) lalu mengatakan bahwa Permendikbudristek No. 40 Tahun 2021 merupakan amanat sekaligus upaya peningkatan mutu pendidikan dalam rangka transformasi pembelajaran yang berpihak pada murid melalui penugasan guru sebagai kepala sekolah untuk memimpin dan mengelola sekolah.
“Untuk itulah kita perlu memperkuat komitmen lebih lanjut dengan Pemda dengan melakukan sosialisasi melalui audiensi dalam kunjungan kerja. Dengan cara ini, kita juga bisa mendengar secara langsung pandangan dari kepala daerah setempat, dan aspirasi dari guru-guru di daerah,” kata Temu.
Dalam kunjungan kerja tersebut Temu Ismail selaku Plt. Direktur PPG melakukan audiensi langsung dengan Bupati Lombok Tengah H. Lalu Pathul Bahri, S.I.P. untuk membahas komitmen serta dukungan Pemda terhadap pelaksanaan Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) juga bagaimana kolaborasi akan dilakukan ke depannya. Audiensi tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Guru Penggerak, Kepala Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan, Kepala Dinas Pendidik Kab. Lombok Tengah, dan Guru Penggerak dari Kab. Lombok Tengah.
Temu Ismail dalam audiensi yang berlangsung di Kantor Bupati Lombok Tengah tersebut menyampaikan perihal pentingnya Guru Penggerak untuk dapat terus berkreasi dan berefleksi terkait hasil belajar peserta didik dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila. Ia juga mengatakan bahwa Pemda serta dinas pendidikan setempat diharapkan dapat mendorong guru-guru lainnya yang belum mengikuti Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) untuk bergabung demi mewujudkan transformasi pembelajaran.
“Guru Penggerak berperan dalam menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan guna mewujudkan pendidikan yang berorientasi pada peserta didik. Disamping itu mereka dapat mendorong upaya peningkatan kualitas proses pendidikan di sekolah yang nantinya akan menggerakkan seluruh ekosistem sekolah untuk mendukung proses dan hasil belajar peserta didik,” kata Temu menjelaskan.
H. Lalu Pathul Bahri, S.I.P. selaku Bupati Lombok Tengah menyambut baik kunjungan kerja dan pemaparan mengenai Permendikbud No. 40 Tahun 2021 tersebut. Ia mengungkapkan bahwa proses pengangkatan Guru Penggerak untuk menjadi Kepala Sekolah merupakan salah satu prioritas utama dalam upaya peningkatan pendidikan di Kabupaten Lombok Tengah.
“Saya selalu menghadiri acara Guru Penggerak dan mendorong mereka untuk menjadi Kepala Sekolah. Guru Penggerak harus cerdas berkreasi agar peserta didik dapat menjadi peserta didik yang berkualitas,” terang Lalu. Ia mempertegas bahwa sumber daya manusia (SDM) merupakan poin penting bagi pembangunan Indonesia saat ini. Oleh karena itu manajemen SDM, terutama melalui Guru Penggerak dibutuhkan, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.
Turut hadir dalam audiensi tersebut Ibu Raodah, S.Pd. dari TK Flamboyan, Pengenjek, Kec. Jonggat, Lombok Tengah yang merupakan salah satu Guru Penggerak Angkatan 2. Ia menyampaikan kesan baiknya mengikuti Program Guru Penggerak selama 9 bulan, dimana ia dipertemukan dengan guru dari berbagai jenjang yang berbeda.
“Saya merasakan perubahan pola pikir tentang Merdeka Belajar yang akhirnya saya aplikasikan di sekolah, salah satunya adalah Bangun Komitmen Belajar Bersama Orang Tua yang mengajak orang tua peserta didik untuk berkolaborasi demi menumbuhkan minat belajar di dalam diri peserta didik. Kami selalu semangat untuk mengembangkan diri sendiri dan orang lain, salah satunya dengan menggagas komunitas praktisi dan berbagi praktik baik,” kesan Raodah. (Annisa, 09/06/2022)