Jakarta, Direktorat Pendidikan Profesi Guru menyelenggarakan workshop dalam rangka edukasi dan penyampaian informasi yang tepat kepada masyarakat tentang PPG Prajabatan Gelombang 3 Tahun 2023. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan komunikasi Kelompok Kerja Publikasi di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.
Kegiatan diikuti oleh perwakilan Kelompok Kerja Publikasi dari direktorat di lingkungan Ditjen GTK dan mahasiswa konten kreator PPG Prajabatan. Kegiatan dibuka oleh Ibu Ana Budi Kuswandani selaku Kepala Subbagian Tata Usaha Direktorat Pendidikan Profesi Guru. “Terima kasih kepada Bapak/Ibu yang berkenan hadir. Kegiatan ini dilaksanakan agar kita semua bisa selalu sama-sama belajar untuk lebih berdampak kepada masyarakat dan dapat memberikan informasi yang cepat, tepat, dan komunikatif kepada publik. Direktorat PPG sangat mengapresiasi semangat dan dukungan dari berbagai komunitas belajar mahasiswa,” ujarnya.
Kegiatan berlangsung tanggal 1-3 November 2023 dan berjalan lancar serta menyenangkan karena kehadiran dua narasumber yakni Aditya Pramana (Videografer Profesional) dan Lydia Zenia (Guru Konten Kreator Inspiratif). Aditya Pramana menyampaikan materi terkait cara pembuatan video dan pengenalan tools edit video, kemudian Lydia Zenia menyampaikan materi terkait praktik baik menjadi guru konten kreator.
Anyes Sedayu selaku Sub Koordinator Publikasi menambahkan bahwa Direktorat PPG menyadari anak muda memiliki peran penting dalam transformasi pendidikan melalui PPG Prajabatan. Hadirnya konten kreator dari mahasiswa akan sangat membantu penyebaran informasi terkait PPG Prajabatan kepada Generasi Millenial dan Generasi Z, yang merupakan kriteria pendaftar PPG Prajabatan dengan maksimal usia pendaftar 32 tahun.
“Acaranya seru dan kami bisa belajar banyak. Saya sangat senang GTK memberi ruang bagi kami untuk belajar dan membentuk komunitas mahasiswa konten kreator yang kreatif untuk terus berbagi praktik baik dan menyebarkan kebaikan lewat konten-konten yang kami buat, karena kami memang membutuhkan ruang belajar untuk berkolaborasi, membentuk kelompok belajar, dan lain sebagainya,” kata Mia Yolanda, peserta delegasi dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Penulis: Shintia Ira Claudia